Senin, September 29, 2008

Daftar Makhluk Langka di Indonesia (Intermeso)


Berikut ini adalah data dari hasil survey ngawur yang dilakukan di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh Tim Survey Asal-asalan (TSA). Data yang disajikan dalam susunan berurutan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat kelangkaan dimana peringkat pertama adalah yang paling langka dan seterusnya. Daftar ini sangat patut untuk tidak dipercaya karena tidak bisa dipertanggungjawabkan, namun bila ada yang mau percaya, berarti salah sendiri dan jangan menyalahkan penulis warta. Semoga bermanfaat untuk sekedar menilai dimanakah posisi Anda. Bila Anda tergolong makhluk langka di Indonesia, maka segera daftarkan nama Anda ke Museum Rekor Indonesia pimpinan Jaya Suprana, dan dijamin Anda akan ditolak.

1. Harimau.

Keberadaan harimau di Indonesia diketahui sangat langka sehingga hanya dapat ditemui di sedikit hutan di Indonesia dan jumlahnya pun sangat sedikit (hanya beberapa ekor saja). Namun daftar ini tidak termasuk harimau jadi-jadian.

2. Orang yang sangat jujur.

Orang yang jujur kemungkinan masih ada, namun jumlahnya mungkin sangat sedikit sekali. Tetapi apabila dilihat dari jumlah seluruh penduduk Indonesia, kemungkinan masih lebih besar dari jumlah harimau.

3. Uang yang benar-benar halal.

Uang yang benar-benar bersih dan halal kemungkinan termasuk langka. Hal ini disebabkan perputaran uang di jaman sekarang dengan sistem perekonomian kapitalis ditambah unsur langkanya kejujuran dalam berbisnis menjadikannya langka.

4. Orang utan

Diketahui jumlah orang utan di Kalimantan dan Sumatera banyak berkurang hingga mencapai titik kritis disebabkan berkurangnya habitat mereka secara drastis. Perambahan hutan untuk industri dan pembalakan kayu hutan sudah sedemikian luar biasa adalah penyebab utama berkurangnya habitat orang utan.

5. Barang makanan tidak berbahan kimia buatan

Dimulai dari tahap penanaman sampai dengan pabriksasi, hampir-hampir tidak ada barang makanan yang tidak menggunakan bahan kimia buatan, kecuali barang makanan yang diolah secara tradisional di rumah-rumah dengan bahan alami dan untuk konsumsi sendiri.

6. Pemimpin (birokrat, pejabat, manager, dll) yang amanah

Sistem politik yang ada ditambah hubungan antara pihak pemerintah dan swasta yang memungkinkan untuk korup menjadikan pemimpin yang amanah (jujur dan bertanggung jawab) termasuk langka.

7. Gadis perawan (Usia 20 tahun ke atas)

Pergaulan bebas dan semakin menurunnya jumlah laki-laki dibanding jumlah perempuan (menurut sensus penduduk), membuat banyak perempuan mengambil tindakan nekad untuk mendapatkan pasangan hidup.

8. Perjaka tingting (Usia 20 tahun ke atas)

Pergaulan bebas dan hampir tidak terlihatnya resiko bagi pihak pria bila berhubungan suami isteri sebelum menikah membuat banyak pria sudah tidak perjaka lagi sebelum memasuki jenjang pernikahan, namun pria malu-malu dan play alone saja, sih, masih ada.

9. Orang yang taat peraturan

Di zaman ketika kecepatan dan kemudahan menjadi ukuran, maka orang yang tidak taat peraturan dan ingin mengambil jalan pintas semakin banyak, sehingga orang yang taat dengan peraturan termasuk langka.

10. Pelajar atau mahasiswa tidak nyontek

Cara belajar yang keliru dan pergaulan yang lebih banyak hura-hura dan bermain membuat sebagian besar pelajar dan mahasiswa kehilangan kepercayaan diri dan cenderung memilih menyontek dari pada dapat rapor jelek atau tidak lulus skripsi.

11. Solar

Antrian kendaraan yang ingin membeli solar di banyak SPBU di beberapa daerah membuktikan bahwa solar sudah menjadi langka, apalagi ada kenaikan harga BBM (termasuk solar) untuk industri akan semakin memperparah kelangkaannya.

12. Minyak tanah

Penjatahan minyak tanah untuk rakyat kecil yang masih menggunakan minyak tanah untuk keperluan rumah tangga menjadi bukti bahwa minyak tanah termasuk langka. Penggunaan minyak tanah sebagai pencampur solar oleh pedagang yang tidak jujur akan menambah kelangkaan ini.

13. Orang yang dermawan

Kondisi perekonomian makro maupun mikro yang mulai sulit, membuat sebagian besar orang mengalami krisis kepedulian dan kedermawanan. Walaupun membantu biasanya minta diumumkan kepada orang banyak, disiarkan televisi atau masih memberi tapi dengan muka masam.

14. Petani

Sebagian generasi muda di pedesaan lebih memilih berangkat ke kota untuk mengadu nasib mencari pekerjaan, bahkan ada yang rela harus dauber-uber satpol PP dari pada menjadi petani di kampung. Namun di desa-desa daerah luar pulau Jawa jumlah petani masih tidak terlalu langka.

15. Anak yang taat dan patuh kepada orang tua

Pergaulan remaja di zaman sekarang memungkinkan berkurangnya ketaatan anak kepada orang tua. Hal ini juga ditunjang kurangnya contoh tauladan yang baik dari orang tua. Namun banyak juga yang kembali taat setelah menikah dan berkeluarga.

16. Cinta yang tulus

Cinta yang tulus memang agak sedikit langka, terutama karena adanya tuntutan zaman yang serba materialistis. Namun cinta yang tulus masih bisa diharapkan tumbuh setelah melalui proses yang cukup lama.

17. Listrik

Pasokan listrik di beberapa daerah mengalami sedikit kendala, baik faktor pasokan bahan bakar atau kerusakan mesin pembangkit, sehingga pemadaman listrik masih sering terjadi.

Kuota Mudik, Solusi yang Perlu Dipertimbangkan


Mudik atau pulang kampung sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia setiap menjelang hari besar keagamaan. Alasan bertemu orang tua, keluarga atau kaum kerabat yang sudah lama tidak bertemu menjadi sebab utama banyak orang melakukan mudik.

Selain memerlukan persiapan dana yang cukup, mudik juga memerlukan kesiapan kendaraan yang prima , fisik yang sehat dan yang terakhir mungkin sering terlupakan adalah kesiapan mental yang kuat dan emosi yang terkendali.

Kebanyakan orang lebih menekankan kepada kesiapan yang bersifat fisik dan kelihatan, seperti mengupayakan membawa uang yang cukup bahkan kadang berlebih – ada istilah penghasilan setahun habis untuk sekali mudik. Hal ini mungkin saja terjadi apabila yang bersangkutan pulang kampung yang cukup jauh, misalnya dari Kalimantan ke Sumatera atau ke daerah Indonesia Timur. Selain itu kesiapan fisik kendaraan atau badan juga lebih sering diutamakan, baik dengan mempersiapkan mesin kendaraan dengan membawa ke bengkel terlebih dulu atau menyediakan vitamin dan menyediakan obat-obatan untuk kesiapan fisik.

Tapi bagaimana dengan kesiapan mental ? Sudahkah dipersiapkan dengan baik ? Untuk menghadapi situasi yang sangat mempengaruhi emosi seperti macet di perjalanan hingga berjam-jam, atau situasi antri dan berjejal untuk masuk ke dalam angkutan umum seperti kereta api atau kapal laut. Bagaimana juga dengan mental para pengemudi angkutan umum, sudahkan benar-benar siap menghadapi situasi lalu lintas yang sangat padat dan masing-masing seperti dikejar oleh waktu dan setoran ?

Teori peluang dan hukum gerak molekul

Situasi terakhir mudik yang disiarkan di televisi membuka mata kita bahwa resiko mudik berupa kecelakaan lalu lintas di jalan raya, kemacetan di jalan dan juga permasalahan mudik lainnya meningkat seiring meningkatnya jumlah pemudik.

Arus mudik yang besar terjadi terutama dari DKI Jakarta ke daerah-daerah di Jawa Tengah maupun Jawa Timur serta ke daerah di Sumatera, begitu juga dari daerah-daerah lain di Indonesia ke Pulau Jawa. Sedangkan dari Jawa Tengah dan Timur ke daerah-daerah lain jumlah pemudik tidak sebesar dari luar Jawa ke daerah tersebut.

Menurut teori peluang, jumlah pemudik berbanding lurus dengan kemungkinan atau peluang terjadinya resiko mudik, seperti resiko kecelakaan di jalan raya, kemacetan di jalan dan lain-lainnya. Artinya semakin banyak jumlah pemudik maka jumlah resiko mudik juga akan turut meningkat. Pada angka tertentu hal tersebut barangkali tidak tampak memprihatinkan, tapi bagaimana dengan yang sudah terjadi sekarang ? Di H minus 2 ini sudah terjadi beberapa kecelakaan lalu lintas yang cukup banyak menelan korban seperti beberapa berita kecelakaan di berbagai tempat yang disampaikan stasiun-stasiun televisi.

Sedangkan menurut hukum gerak molekul, semakin tinggi kerapatan molekul, maka suhu dan tekanan akan semakin meningkat dan tabrakan antar molekul juga akan meningkat. Hal ini berarti semakin meningkat jumlah pemudik, maka situasi tidak terkendali akan semakin meningkat juga yakni tertekannya jiwa sehingga meningkatkan suhu perasaan yang akan berakibat emosi menjadi tidak stabil. Pemudik bisa mudah marah dan pengemudi angkutan umum juga menjadi mudah tersulut emosinya di jalan raya. Energi yang diperlukan menghadapi situasi panas di jalan menjadi lebih besar sehingga menyebabkan kelelahan dan mengantuk mudah menyerang. Suatu kombinasi yang buruk bagi seorang pengemudi adalah emosi tinggi, lelah dan mengantuk. Sehingga kecelakaan pun tidak bisa terhindarkan dalam kondisi mental pengemudi seperti ini.

Perlunya pengaturan jumlah pemudik yang sesuai rasio keamanannya

Pihak terkait dan berwenang dalam hal ini yakni Departemen Perhubungan dan Kepolisian perlu mengadakan perhitungan yang pas untuk menentukan rasio jumlah pemudik yang aman dalam sebuah arus mudik dalam sejumlah waktu mudik. Misalkan waktu mudik dari H minus 7 (arus mudik) sampai H plus 7 (arus balik). Apabila ternyata jumlah pemudik yang ada ternyata mencapai angka berbahaya mengalami resiko mudik, maka hendaknya ada pembatasan jumlah pemudik yang diijinkan untuk ikut di dalam suatu arus mudik tersebut.

Melihat dari kejadian pemberangkatan haji ke Saudi Arabia yang sudah lama diterapkan sistem kuota, suatu saat seiring bertambahnya jumlah penduduk Indonesia terutama di Pulau Jawa, mungkin penerapan kuota mudik perlu dipertimbangkan untuk arus mudik di Indonesia khususnya di Pulau Jawa.

Kejadian buruk berupa kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat dan tingkat kemacetan di jalan yang semakin parah bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menerapkan kuota mudik ini suatu saat nanti sebagai suatu solusi.

Sabtu, September 27, 2008

Konflik Palestina – Israel dari Masa ke Masa




Konflik Palestina – Israel sudah berusia puluhan tahun. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Apalagi faksi-faksi yang ada di dalam negara palestina sendiri sering bertikai dan saling berperang. Tulisan yang diangkat kembali dari tulisan lama ini adalah dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

2000 SM – 1500 SM

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

1550 SM – 1200 SM

Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM – 1100 SM

Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM – 922 SM

Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM – 800 SM

Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

800 SM – 600 SM

Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt memalui penyerangan kerajaan Asyiria.

“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM – 500 SM

Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.

500 SM – 400 SM

Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.

330 SM – 322 SM

Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.

300 SM – 190 SM

Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1 – 100 M

Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.

100 – 300

Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

313

Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.

500 – 600

Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.

621

Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.

622

Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirina negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.

626

Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.

638

Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700 – 1000

Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.

1076

Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.

1453

Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

1492

Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat ummat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada ummat Islam).

1500 – 1700

Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera di mulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.

1529

Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

“ … yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS 9:25).

1798

Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

1831

Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.

1835

Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.

1838

Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.

1849

Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.

1882

Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

1891

Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.

1897

Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.

1916

Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

1917

Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1938

Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.

1944

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.

1947

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.

1948, 14 Mei.

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hinga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

1948, 2 Desember

Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

1956, 29 Oktober

Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

1964

Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

1967

Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.

1967, Nopember

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

1969

Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.

1970

Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 Oktober

Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.

1973, 22 Oktober

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

1977

Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

1978, September

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.

1980

Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

1982

Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.

1987

Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.

1988, 15 Nopember

Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.

1988, Desember

AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

1991, Maret

Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.

1993, September

PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

1995

Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”

1996
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.


2002 - Sampai sekarang

Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel "akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri" dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berutur-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel sampai sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya. Dan gambar peta (klik di sini) yang menggambarkan hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak tahun 1946 sampai dengan tahun 2000. Lihat posisi Gaza yang terjepit di daerah kekuasaan Israel.


KESIMPULAN

Negara Israel adalah kombinasi dari sedang lemahnya ummat Islam, oportunisme Zionis Yahudi serta rencana-rencana Barat untuk mengontrol bumi dan ummat Islam.

Di Palestina berhasil didirikan negara Yahudi setelah sebelumnya ummat Islam berhasil diinfiltrasi dengan pikiran-pikiran yang tidak Islami (nasionalisme, kapitalisme, liberalisme dll) sehingga dapat dipecah-belah bahkan sampai dilenyapkan khilafahnya.

Nabi berkata. “Kunci Timur dan Barat telah ditunjukkan Allah untukku dan kekuasaan ummatku akan mencapai kedua ujungnya. Telah kumohon kepada Rabbku agar umatku tidak dihancurkan oleh kelaparan maupun oleh musuh-musuhnya.

Rabbku berkata, ”Apa yang telah Ku-putuskan tak ada yang bisa mengubahnya. Aku menjamin bahwa ummatmu tak akan hancur oleh kelaparan atau oleh musuh-musuhnya, bahkan jika seluruh manusia dari segala penjuru dunia bekerja bersama-sama untuk itu. Namun di antara ummatmu akan ada yang salingmembunuh atau memenjarakan.” (HR Muslim No.6904)

Karena itu baik strategi Zionis maupun Barat adalah menimbulkan permusuhan di kalangan ummat Islam sendiri. Namun sementara itu sesungguhnya Zionis dan Barat sendiri juga saling bersaing demi kepentingannya.

Yang jelas, sang perampok Israel tidak bisa diusir dalam kondisi ummat Islam dewasa ini. Terlebih dulu mereka harus menata aqidah dan menegakkan khilafah. Bukan PLO dan bukan negara Arablah yang akan membebaskan kembali Palestina dan Yerussalem, namun ummat Islam bersama khilafahnya yang berhak melakukan tugas mulia itu.

Untuk lebih lengkapnya informasi terkini situasi di Palestina bisa dilihat di :

http://www.infopalestina.com/

Tulisan Abu Fitri, Wina Austria.

Kamis, September 25, 2008

Waspada Meninggalkan Rumah Menjelang dan pada Hari Lebaran


Memperingati Idul Fitri biasanya identik dengan jalan-jalan berkunjung ke rumah tetangga, keluarga dekat dan mudik menengok keluarga di kampung halaman. Sanak saudara yang sudah lama tidak ditemui, maka di hari raya inilah akan kembali dijenguk dan disalami. Hubungan kasih sayang yang mulai hambar karena sudah jarang bertemu, di hari raya ini akan kembali semarak dan menyejukkan. Bermaaf-maafan, saling bercerita dan berbagi akan menghidupkan kembali semangat kekeluargaan dan akhirnya akan membuka peluang untuk hubungan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Karena acara kunjung-mengunjungi berarti harus jalan-jalan keluar meninggalkan rumah, maka harus diwaspadai hal-hal buruk yang sudah sering terjadi apabila penghuni rumah meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong atau hanya dijaga oleh pembantu atau anak-anak.

Adapun hal-hal yang perlu diwaspadai tersebut antara lain :

1. Kedatangan tamu tidak diundang (penjarah, pencuri atau perampok).

Pada hari-hari menjelang Idul Fitri biasanya di beberapa daerah di Indonesia akan mudah dijumpai berkeliarannya para pengemis dadakan atau musiman yang secara berombongan atau sendiri-sendiri memasuki kampung-kampung atau komplek perumahan untuk mencari sedikit rezeki.

Di antara para pengemis ini biasanya ada yang secara sembarangan dan melanggar aturan memasuki halaman atau rumah orang yang didatanginya dengan tanpa ijin terlebih dulu dari si pemilik rumah. Apabila pintu pagar atau rumah tidak dikunci, ada saja tamu tidak diundang ini tiba-tiba sudah berada di dalam rumah atau duduk di ruang tamu Anda.

Waspadalah terhadap kemungkinan ini, karena niat jahat bisa saja muncul tiba-tiba di pikiran mereka apabila melihat rumah dalam keadaan kosong atau penghuninya sedang berada di ruangan lain di dalam rumah itu. Selain itu pencuri-pencuri yang sesungguhnya barangkali juga sudah bersiap-siap menunggu untuk menggasak rumah-rumah yang disantroninya apabila kosong ditinggalkan penghuninya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya pencurian atau pun perampokan, hendaknya pintu pagar dan rumah dikunci pada saat Anda berada di dalam rumah atau sedang pergi meninggalkan rumah, baik siang maupun malam hari. Dan apabila Anda hanya sendirian atau hanya berteman satu atau dua orang hendaknya kewaspadaan ditingkatkan dengan mempersiapkan telepon rumah atau telepon genggam dengan nomor emerjensi bagian keamanan atau pun kantor polisi terdekat. Sehingga apabila diperlukan nomor dimaksud Anda tinggal memencet tombol redial atau tombol pintas di handphone Anda.

Apabila hendak pergi meninggalkan rumah alangkah baiknya ada tetangga atau keluarga yang bisa dipercaya dan sudah cukup dewasa untuk menjaga rumah. Namun perlu juga hati-hati dengan tidak membiarkan pintu kamar pribadi Anda terbuka dan yang paling penting jangan meninggalakan barang berharga seperti uang dan perhiasan di dalam rumah yang sedang ditinggalkan.

2. Bahaya Kebakaran

Bahaya kebakaran yang mungkin terjadi di rumah, bisa berasal dari permasalahan pada jaringan listrik di rumah atau bisa juga dari api kompor atau pun kegiatan yang menggunakan listrik atau api di rumah.

Sebelum Anda meninggalkan rumah saat hendak bepergian hendaknya terlebih dulu memeriksa kompor, lampu-lampu atau pun sambungan listrik di rumah Anda, baik pada alat-alat elektronik maupun alat listrik lainnya. Sebaiknya apabila Anda akan meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama, maka semua stop kontak atau steker listrik tersebut dilepaskan dari peralatan listrik atau elektronik.

Bila Anda menyuruh seseorang untuk menjaga rumah Anda, pastikan dia berhati-hati menggunakan alat-alat yang berpotensi menimbulkan kebakaran dan menguasai cara penggunaannya. Lebih baik lagi kalau dia hanya menjaga rumah saja dan jangan diperbolehkan menggunakan alat-alat rumah tangga yang berlistrik dan menggunakan api.

3. Jangan meninggalkan anak kecil di rumah

Apabila karena sangat terpaksa harus meninggalkan anak kecil di rumah, maka hendaknya dia ditemani oleh orang dewasa yang bisa dipercaya, jangan meninggalkannya sendirian di rumah walaupun Anda hanya berada di luar rumah 1 atau 2 jam saja.

Anak kecil biasanya tidak terampil menggunakan peralatan di dalam rumah dan mudah panik apabila terjadi hal-hal yang darurat. Anak kecil juga dengan mudah dibujuk untuk percaya dengan orang asing, sehingga apabila ada orang asing mereka mudah melakukan apapun yang diminta.

Mungkin lebih baik Anda menitipkan anak Anda di rumah tetangga atau keluarga terdekat daripada meninggalkannya di rumah walaupun ditemani oleh tetangga Anda. Biasanya si penjaga akan dengan mudah meninggalkan anak Anda sendirian di dalam rumah untuk keperluannya sendiri, sehingga 1 atau 2 jam tidak akan terasa dan akan banyak kemungkinan yang terjadi dalam jangka waktu tersebut pada anak Anda.

4. Titip pesan dengan tetangga terdekat

Sebaiknya Anda menitipkan rumah Anda kepada tetangga terdekat sebelum Anda meninggalkannya. Tentu saja tetangga yang bisa dipercaya dan juga tidak sedang berencana pergi ke luar rumah. Mungkin akan lebih baik lagi apabila kepercayaan tersebut diserahkan kepada keluarga dekat yang bisa dipercaya seperti adik atau keponakan. Namun apabila Anda mempunyai pembantu rumah tangga yang kebetulan tidak sedang mudik atau pulang kampung, ini akan lebih mudah bagi Anda.

Itulah antara lain beberapa kewaspadaan yang harus Anda tingkatkan apabila Anda meninggalkan rumah selama Idul Fitri ini. Seringkali terjadi peningkatan terjadinya kasus pencurian dan penjarahan pada hari-hari menjelang Idul Fitri dan saat rumah-rumah sepi ditinggalkan penghuninya yang mudik. Dan juga perlu dicatat bahwa beberapa minggu terakhir ini udara cukup panas dan kita sering mendengar terjadi kebakaran di beberapa kota.

Selasa, September 23, 2008

Hati-hati Ada Enam Jalur Mudik Berbahaya Di Kalimantan Selatan

Bagi warga Kalimantan Selatan (Kalsel) yang ingin mudik / pulang kampung hendaknya waspada karena terdapat enam jalur jalan mudik berbahaya karena rusak berat dan masih dalam tahap perbaikan.

Keenam ruas jalur mudik tersebut adalah ruas jalan perbatasan antara Kalsel dan Kalteng yakni di Anjir Pasar dekat Jembatan Barito, ruas jalan perbatasan Kalsel dan Kaltim yaitu di Tanah Grogot yang kini sedang dalam proses perbaikan, sedangkan empat lainnya berada di jalur Trans Kalimantan Poros Selatan, di sepanjang jalan Kotabaru, Sungai Loban, Sebamban dan Batulicin.

Penyelesaian pekerjaan perbaikan semua jalur jalan tersebut tidak dapat segera dilakukan sebelum lebaran ini disebabkan sesuai kontrak kerjanya baru akan selesai dalam waktu lebih dari satu tahun.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya sopir angkutan umum maupun pribadi serta pengendara sepeda motor, terutama yang melakukan perjalanan pada malam hari hendaknya selalu waspada saat melintas di jalur-jalur jalan yang rusak tersebut. Lebih-lebih pada saat hujan turun cukup deras, karena jalanan bisa terendam air dan menjadi lebih licin. Apalagi jalur mudik melalui jalar Trans Kalimantan Poros Selatan merupakan jalur padat, karena sebagian besar pemudik berasal dari daerah Batulicin dan Kotabaru.

Demikian yang disampaikan oleh Wakil Kepala Dinas Kimpraswil Kalsel, Tarjiddin Noor, Senin kemarin.

Sedangkan Kasubdin LLAJ Dishub Kalsel, Ramonsyah mengungkapkan, ada lima jalur yang akan padat pemudik dari terminal kilometer enam Banjarmasin ke beberapa daerah di Kalsel dan Kalteng. Kelima jalur padat tersebut, yaitu, Muara Teweh, Buntok, Puruk Cahu Provinsi Kalteng, serta Kabupaten Batulicin dan Kotabaru, Kalsel.

Nah, bagi Anda yang sudah siap-siap untuk mudik, sebaiknya lebih berhati-hati apabila membawa kendaraan sendiri atau mengingatkan supir angkutan umum yang akan dinaiki. Selamat Mudik.

Sumber : MB

Kota Banjarmasin di Usia 482 Tahun dalam Pandangan Seorang Warganya




(24 September 1526 – 24 September 2008)


Tepat Hari Rabu tanggal 24 September 2008 kota Banjarmasin, ibu kota provinsi Kalimantan Selatan genap berusia 482 tahun. Sebuah ukuran waktu yang cukup tua untuk sebuah kota, dan menggambarkan goresan pengalaman yang sudah cukup dalam. Ibarat seorang manusia, berjuta pengalaman sudah dilewati, melintasi berbagai jaman, tentu tidak sedikit pengalaman yang sudah dirasakan. Sayangnya, sebuah kota bukanlah seorang manusia yang bisa merekam pengalaman-pengalaman sepanjang hidupnya. Kota hanyalah benda mati tanpa nyawa, yang hanya dapat bersandar pada perlakuan dan kelakuan manusia yang mengisi kota itu, yakni kita penduduknya.

Bermula dari kedatangan Pangeran Samudera, putera mahkota kerajaan Daha – di sekitar wilayah Amuntai sekarang – yang melarikan diri dari pengkhiatan pamannya sendiri, Pangeran Tumenggung, yang merebut kekuasaan kerajaan Daha dari tangannya, untuk menyelamatkan diri dari usaha pembunuhan oleh pamannya tersebut. Dengan menyusuri sungai hingga sampai ke muara Sungai Barito dan kemudian memasuki daerah Banjarmasin sekarang, lalu kemudian menetap untuk menyusun strategi menyerang merebut kembali kekuasaan kerajaan Daha yang merupakan haknya dari pamannya Tumenggung.

Hari jadi Kota Banjarmasin berdasarkan sejarah adalah tanggal 24 September 1526/6 Zulhijjah 932 H yang merupakan hari berdirinya Kerajaan Banjar dibawah kekuasaan Pangeran Samudera yang pada tanggal itu juga resmi memeluk agama Islam – sebelumnya beragama Hindu - dan berganti nama menjadi Sultan Suriansyah dan bergelar Panembahan Batu Habang. Beliau memimpin Kerajaan Banjar pada tahun 1596 – 1620. Dihitung sejak tanggal tersebut maka usia Banjarmasin sampai sekarang sudah 482 tahun.

Wajah kota yang cukup memprihatinkan

Sebagai warga kota, barangkali akan terasa naif kalau saya mengatakan bahwa kota Banjarmasin adalah kota yang “bungas”, ungkapan yang selalu didengung-dengungkan oleh pemerintah kota. Istilah yang berasar dari bahasa Banjar yang berarti cantik atau anggun ini seperti menjadi kamuflase atau penina bobo bagi warga Banjarmasin agar menjadi terlalihkan perhatiannya dari kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Ataukah memang warga kota memang tidak peduli dengan kondisi kotanya karena sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri atau memang ketidakacuhan tersebut lantaran respon pemerintah kota yang sangat lamban terhadap keluhan warganya ?

Berikut beberapa permasalahan mendesak dan cukup rawan yang sudah terjadi di kota Banjarmasin dan memerlukan perhatian serius serta tindakan nyata yang berdampak langsung :

1. Masalah jalan dan lalu lintas kendaraan bermotor

Apabila kita menyusuri jalan-jalan di kota Banjarmasin, baik siang maupun malam hari maka yang pertama kali kita rasakan adalah kesemrawutan jalan rayanya. Kondisi yang sama mungkin juga sudah terjadi di kota-kota lain di seluruh Indonesia disebabkan jumlah pertambahan kendaraan bermotor yang selalu meningkat setiap tahunnya sedangkan jumlah ruas dan lebar jalan pertumbuhannya sangat kecil. Ada penambahan jalan baru tapi hanya terjadi di luar kota yang jarang dilalui pengguna kendaraan bermotor seperti jalan lingkar Utara dan Selatan, sedangkan kondisi lalu lintas di dalam kota luar biasa padat dan di ruas jalan tertentu hampir setiap hari terjadi kemacetan, seperti Jl. Perintis Kemerdekaan (Pasar Lama), Jl. S. Parman setelah simpang empat Jl. Belitung, Jl. Brigjend. H. Hasan Basri (Kayu Tangi), sepanjang Jl. Veteran sampai simpang Jl. Gatot Subroto, Jl. Pangeran Antasari dan Jl. Pangeran Samudera (masuk kota), dan Jl. K.S. Tubun.

Kondisi ini diperkirakan akan bertambah parah dalam lima tahun mendatang apabila pemerintah kota tidak segera mencari solusi terbaiknya, baik berupa pelebaran jalan, pembukaan jalan alternatif, penambahan jembatan baru di atas sungai sebagai jalan pintas, atau pun pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor dan peningkatan fasilitas angkutan umum kota, maka dikuatirkan dalam jangka waktu tersebut jalan-jalan utama di kota Banjarmasin akan mengalami kemacetan total oleh padatnya kendaraan bermotor.

Selain kemacetan jalan, masalah yang mengikutinya adalah semakin semrawutnya perpakiran kendaraan bermotor, terutama parkir-parkir liar (istilah parkir di sembarang tempat di bahu-bahu jalan, walaupun sudah diijinkan karena dipungut retribusinya oleh Pemko).

2. Menjamurnya ruko, perumahan dan akibat yang ditimbulkan terhadap daerah resapan air

Pertumbuhan ruko (rumah toko) di kota Banjarmasin sungguh luar biasa. Bukan hanya di wilayah-wilayah bisnis dan jalan protokol, tapi juga sampai ke pelosok dan jalan-jalan tembus. Ruko tersebut dibangun bukan hanya dijadikan toko atau tempat berbisnis, untuk ruko yang dibangun di daerah pelosok dan di pinggiran kota banyak yang dijadikan sebagai gudang tempat penyimpanan stok barang dagangan atau dijadikan tempat bersarang burung walet (bisnis baru yang menjamur setelah batu bara).

Permasalahan utamanya adalah pembangunan ruko ini tidak memperhatikan karakteristik tanah di kota Banjarmasin yang umumnya rawa bergambut. Tanah di kota ini bersifat labil, tidak keras seperti kota tetangganya Banjarbaru, dan air tanah tidak terkandung secara permanen tapi bersifat mengalir sebagai hasil resapan dari air hujan. Kondisi ini bisa diumpakan seperti spon atau busa yang dibahasi dengan air.

Ruko di kota Banjarmasin dibangun dengan cara menguruk tanah rawa sehingga areal resapan air menjadi berkurang. Ibarat kita memasukkan batu ke dalam mangkuk berisi air, sudah pasti air di dalam mangkuk akan tumpah keluar karena volume mangkuk untuk menampung air akan digantikan oleh batu. Seperti itu juga kondisi daerah resapan air di Banjarmasin. Pembangunan ruko dan perumahan kian menyita wilayah air di kota Banjarmasin, sehingga diperkirakan dalam tempo sepuluh tahun ke depan Banjarmasin bisa menjadi seperti Jakarta, yakni banjir di mana-mana apabila hujan turun.

Seperti yang sudah terhadi sekarang ini, daerah sekitar Jl. Veteran di samping kelenteng apabila hujan turun dalam satu jam, maka akan banjir digenangi air. Padahal dulu sebelum ada ruko memadati pinggiran kanan kiri jalan hal tersebut tidak terjadi. Seputar Jl. Lambung Mangkurat dan Jl. Simpang Hasanuddin HM (samping BCA) juga sudah setiap tahun menjadi langganan banjir disebabkan dua gedung besar di kiri (Gedung BCA) dan kanan (Gedung Bank Indonesia) menjadikan ruas jalan itu seperti ember besar penampung air.

3. Pedagang kaki lima di pasar tungging.

Permasalahan pedagang kaki lima di seputar jalan Belitung Laut sampai Belitung Darat ini mungkin tidak perlu terjadi seandainya Pemerintah Kota jauh-jauh hari sudah mengantisipasinya. Namun ketidakpedulian Pemkot walaupun sudah ada keluhah dari warga masyarakat yang berumah tinggal di sekitar jalan Belitung berbuah keparahan seperti yang terjadi sekarang ini.

Pertumbuhan pedagang kaki lima pasar tungging (istilah tungging, bhs. Banjar artinya berdiri hampir berjongkok seperti mau mengambil sesuatu sehingga bagian – maaf – pantat mengarah ke atas) sungguh luar biasa. Pada mulanya pedagang pasar tungging hanyalah diisi oleh pedagang kaki lima pakaian bekas impor, itu pun hanya terlihat sekitar muara jalah Simpang Belitung. Namun kemudian pertumbuhannya semakin meningkat setelah berdatangan pedagang-pedagang dengan komoditi lain setelah perdagangan pakaian bekas impor dilarang, seperti pakaian jadi, sepatu, bahan pokok, bahkan sampai pedagang sayur dan ikan. Sekarang ratusan pedagang (ribuan ?) sudah memenuhi sepanjang jalan Belitung Laut sampai sebagian jalan Belitung Darat, kurang lebih 1,5 km lebih sudah terisi pedagang kaki lima. Walaupun mereka baru mulai menggelar dagangannya setelah pukul 15.00 Wita tapi permasalahan yang diakibatkannya adalah jumlah pengunjung yang membludak pada malam hari, terutama malam yang besoknya hari libur seperti malam Sabtu, Minggu dan Senin. Apalagi menjelang Idul Fitri seperti sekarang ini, sepanjang jalan Belitung akan macet dari mulai pukul 16.00 Wita sampai 22.00 Wita. Kalau saya yang jarang melewati ruas jalan itu mungkin tidak perlu kuatir, tapi pasti jadi masalah bagi warga yang bertempat tinggal di sana atau orang yang harus melewati jalan itu karena ada suatu keperluan.

Prediksi saya tidak sampai lima tahu ke depan sepanjang ruas jalan Belitung sudah akan menjadi pasar tungging. Dan celakanya, upaya penggusuran para pedagang kaki lima ini pernah dilakukan oleh Pemkot karena warga sekitar sudah merasa sangat keberatan dengan keberadaannya, tapi ternyata menemui jalan buntu. Permasalah utamanya bukannya tidak adanya lokasi pengganti, karena sebagian pedagang yang sama sudah banyak yang berjualan di pasar Blauran di Jl. Niaga (Pasar Baru), tapi kabarnya satu los toko kaki lima di pasar tungging dipungut sewa dan lain-lain oleh Dinas Pasar sampai Rp.4 juta per tahun. Apakah uang ini masuk kas kota atau tidak, belum diketahui dengan pasti.

4. Daerah bantaran sungai dan pemanfaatannya

Cerita klasik tentang bangunan di pinggir sungai sebetulnya adalah peninggalan dari kebudayaan kehidupan sungai warisan nenek moyang. Bukan hanya daerah bersungai lebar di Indonesia, seperti di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan, tapi juga di Eropa seperti Italia, Belanda dan negara Eropa Timur banyak terdapat bangunan di tepi-tepi sungainya. Cuman bedanya di Eropa sana penataannya cukup baik dan bahkan menjadi salah satu objek wisata yang menawan, seperti Venesia di Italia, dan berperahu di kanal-kanal di kota Belanda.

Di Banjarmasin pemandangan indah tersebut sulit untuk dijumpai apabila kita menyusuri sepanjang sungai Martapura menyaksikan rumah-rumah kumuh sepanjang pinggiran sungai. Di Belanda atau Itali sana bangunan-bangunan di bantaran sungai adalah rumah-rumah gedung yang berarsitektur eropa yang anggun dan menawan, berbeda dengan bangunan di Banjarmasin yang tidak lebih dari rumah-rumah tua, gubuk-gubuk kumuh dan lanting-lanting yang jauh dari kesan indah.

Kondisi sedemikian menjadikan Pemko Banjarmasin berniat untuk membersihkan seluruh bantaran sungai di Banjarmasin dari bangunan-bangunan. Seperti yang sudah dilakukan terhadap rumah–rumah di sepanjang sungai samping Jalan Japri Zam-zam. Beratus-ratus kepala keluarga sudah dipindahkan dengan diberikan lokasi pengganti dengan rumah yang cukup yang memadai di Jalan Jahri Saleh. Larangan pembangunan kembali bangunan dalam bentuk apapun di pinggiran sungai adalah untuk mengembalikan fungsi sungai kota seperti seharusnya yakni sebagai sarana transportasi air, saluran pembuangan air ke laut, landmark kota, penunjang keindahan dan unsur penunjang budaya daerah.

Namun anehnya, ternyata Pemko melanggar aturannya sendiri tentang larangan pembangunan di bantaran sungai ini, yakni dengan memberikan ijin pembangunan untuk hotel Victoria yang didirikan di pinggiran sungai Martapura di Jalan R.E. Martadinata, persis di seberang jalan agak kekiri dari Kantor Walikota Banjarmasin, selain itu Pemko Banjarmasin juga membangun kantor Dinas Pariwisatanya di bantaran sungai persis di depan kantor Walikota di jalan yang sama.

Jadi bagaimana mau menertibkan masyarakatnya apabila pemerintah kota melanggar peraturan yang dibikinnya sendiri ?


Demikian sebagian permasalah kota Banjarmasin, yang sampai saat ini sepertinya belum diatasi dengan baik oleh pemeritah kotanya dan kondisinya semakin hari semakin parah saja.

Oh, Banjarmasinku tercinta, bagaimana aku mau memanggilmu “bungas” kalau engkau ternyata memang “tidak bungas”.