Sabtu, Agustus 30, 2008

Tips: Tahukan Anda? (Bagian Ke-2)

Pernah dimuat di Wikimu pada Kanal Opini, Minggu 27-04-2008


Kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari seringkali tidak disadari akibat atau dampaknya. Nah, saya mencoba membantu memberikan sedikit pemahaman agar dampak tersebut bisa dihindari. Semoga bermanfaat.

1. Kebiasaan menelepon dengan telepon genggam atau menggunakan laptop Anda pada saat baterainya sedang di strum (charging) akan memperpendek umur baterainya lebih cepat dari normalnya (cepat soak atau ngedrop).

Penjelasannya: Proses yang terjadi pada saat baterai di strum (charging) adalah terjadinya reaksi kimia di dalam elemen kimiawi baterai berupa ionisasi. Ionisasi adalah berubahnya ion-ion statis pada elemen baterai menjadi ion bermuatan listrik. Atau dengan kata lain energi listrik diubah menjadi energi kimia. Sedangkan bila baterai digunakan, terjadi proses sebaliknya, yaitu ion-ion yang bermuatan listrik pada elemen kimiawi baterai akan melepaskan sebagian elektron-elektronnya, sehingga energi kimia berubah menjadi energi listrik dan kemudian dipergunakan dalam sistem kerja rangkaian eletronik atau listrik di telepon genggam atau laptop. Apabila Anda menggunakan peralatan tersebut pada saat disetrum (charging) berarti Anda sedang memaksakan dua macam proses yang berlawanan arah prosesnya secara bersama-sama. Akibatnya elemen kimiawi baterai akan cepat aus karena dipaksa untuk melakukan proses kimiawi yang berat dan cepat secara bersamaan. Dan baterai pun akan cepat soak (drop). Bayangkan, bagaimana rasanya bila Anda sedang makan sambil mengangkat barang berat. Apa ngga muntah, tuh.

Kondisi ini juga terjadi pada lampu emergensi, sehingga kebanyakan lampu emergensi tidak dapat bertahan lama pemakaiannya. Sedangkan pada baterai dengan berbahan cair seperti aki (accu) efek tersebut tidak begitu tampak berhubung bahan kimianya bisa diisi ulang.

2. Meletakkan ballpoint Anda pada saat tidak digunakan dengan posisi berdiri dalam jangka yang lama, baik terbalik atau tidak, akan membuat ballpoint Anda tidak akan bisa dipergunakan lagi dengan baik. Bila mata ballpoint diarahkan ke bawah, isinya akan mudah bocor atau berceceran dan apabila terbalik, isinya akan macet atau tidak mau keluar.

Penjelasannya : Hal ini terjadi disebabkan adanya gaya tarik bumi atau biasa disebut gaya grafitasi. Sedangkan isi ballpoint cenderung sulit kembali ke posisi semula karena kekentalanya. Jadi cara yang paling baik adalah dengan meletakkan ballpoint Anda dengan posisi berbaring pada saat Anda tidak menggunakannya, dan apabila hendak digunakan sebaiknya sedikit digoyang-goyangkan agar isinya kembali mengisi ke bagian mata ballpoint.

3. Buah jeruk manis yang disimpan di dalam kulkas atau lemari pendingin, lama kelamaan rasanya akan berubah menjadi asam.

Penjelasannya : Sebenarnya proses berubahnya buah dari asam menuju manis adalah sebuah proses kearah pembusukan. Pada proses tahap pertama buah akan berubah dari rasa asam ke manis, ini disebut proses pematangan. Proses ini adalah proses penguraian unsur-unsur karbohidrat oleh sel menjadi glukosa sebagai persediaan sumber energi bagi pertumbuhan bakal biji menjadi tanaman baru. Apabila glukosa yang terkumpul sudah cukup, maka sel akan membakar glukosa tersebut sebagai energi untuk pertumbuhan lembaga pada biji. Proses pembusukan tersebut sebenarnya adalah proses pembakaran glukosa pada sel buah.

Pada waktu buah berada di dalam lemari pendingin, proses pembakaran glukosa terjadi peningkatan yang drastis, disebabkan sel-sel memerlukan energi lebih besar untuk menyeimbangkan suhu di dalam sel dengan suhu ruangan kulkas yang dingin. Lama kelamaan unsur glukosanya habis, maka tinggalah buah yang asam. Bila dibiarkan akhirnya semua unsur buah akan dibakar sampai akhirnya seluruh buah mengkerut. Kalau manusia dimasukkan kulkas, bagaimana, ya ?

4. Kebiasaan tidur sambil mendengarkan musik, atau menonton televisi sampai tertidur, atau membiarkan lampu di ruangan menyala terang, memang sulit dihilangkan dan menurut sebagian orang kondisi seperti itu membuat mereka menjadi lebih cepat tertidur. Tetapi pada kenyataannya setelah terbangun mereka merasa lebih tegang (stress). Bahkan ada yang merasa seperti tidak tidur semalaman.

Penjelasannya : Pada saat kita tidur sebetulnya otak tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di saat bangun, yaitu menjalankan sistem metabolisme tubuh. Pada malam hari, seiring menurunnya aktivitas tubuh, ritme gelombang otak pun mengalami penurunan. Namun apabila kita tidur sambil mendengarkan musik, televisi dalam keadaan hidup atau lampu ruangan sedang menyala terang, maka gelombang suara atau cahaya yang dipancarkan oleh peralatan tersebut tetap diterima oleh indera pendengaran dan penglihatan kita. Gelombang suara diterima oleh alat pendengaran di dalam telinga dan gelombang cahaya tetap dapat menembus kelopak mata dan diterima oleh retina dan lensa mata . Gelombang-gelombang tersebut akan diteruskan ke otak kita. Otak yang harusnya beristirahat akan kembali terangsang untuk bekerja dan mengolah informasi yang masuk. Apabila hal ini berlangsung sepanjang malam, berarti kita hanya tidur menurut tubuh luar, tetapi tidak menurut otak. Otak akan terus bekerja mengolah informasi yang masuk tersebut. Jadi jangan biarkan otak Anda kelelahan karena harus tetap bekerja pada malam hari, sedangkan di siang hari otak juga akan diperas oleh kegiatan rutin kita. Kalau dia mogok, gimana, hayo ?

5. Membaca buku di bawah cahaya lampu neon atau lampu TL di malam hari, berbahaya bagi kesehatan mata, terutama akan mengurangi fungsi melihat. Gantilah dengan lampu pijar berwarna kuning untuk membaca di malam hari demi kesehatan mata Anda.

Penjelasannya : Lampu neon atau lampu TL berbahan dasar gas neon yang terdapat didalam tabung kacanya. Arus listrik dialirkan ke ujung lampu dan kemudian mengalir ke dalam tabung kaca berupa percikan bunga api yang kemudian membakar gas neon. Gas neon mengalami inonisasi atau perubahan elektron-elektronnya menjadi bermuatan listrik. Pancaran cahaya yang dipancarkan pada saat proses ionisasi yang berlangsung terus-menerus inilah yang kita lihat sebagai cahaya lampu neon. Akan tetapi proses ionisasi elektron-elektron gas neon ini berlangsung lambat dan sehingga ada jeda waktu dari setiap ion yang terionisasi secara bergantian. Jeda waktu inilah yang akan tampak oleh mata kita berupa kedipan-kedipan. Apabila lampu neon masih baru atau sejenis lampu neon yang bermutu baik, kedipan ini tidak begitu tampak, tetapi bukan berarti tidak ada. Sehingga apabila kita berlama-lama membaca di bawah lampu neon biasanya mata mudah lelah dan mengantuk.

Sedangkan pada lampu pijar arus listrik yang mengalir melalui ujung lampu akan membakar lilitan kawat (fimalent) yang terdapat ditengah-tengahnya. Pembakaran filament ini berlangsung terus-menerus dan semakin pijar dan panas. Gelombang cahaya yang dipancarkan dari proses terbakarnya filament tersebut akan semakin meningkat atau terang. Warna kuning yang berasal dari cahaya filament yang terbakar tersebut sangat berguna untuk memperjelas huruf-huruf yang kita baca. Ini sama dengan prinsip lampu bercahaya kuning pada kendaraan.

6. Menyemir sepatu kulit dengan menggunakan semir cair memang praktis dan langsung mengkilap. Tapi kebiasaan ini bukannya merawat sepatu Anda, malahan akan membuat kulitnya cepat rusak.

Penjelasannya : Semir sepatu umumnya dibuat dari campuran carbon, kapur, kamper (kapur barus) dan lilin. Bahan kapurlah yang bisa merusak bahan kulit pada sepatu. Bahan utama yang diperlukan dalam semir sepatu sebetulnya adalah lilin untuk mengkilapkan dan carbon untuk memberi warna hitam. Sedangkan bahan kapur adalah pencampurnya. Namun bahan kapur inilah yang berakibat jelek bagi kulit sepatu.

Bahan kulit pada sepatu sebenarnya mengandung unsur air, sehingga kulit sepatu tampak lembut dan kenyal. Bahan kapur yang bersifat panas akan menguapkan unsur air di kulit sepatu dan menjadikan bahan kulit menjadi kering dan pecah-pecah. Jadi untuk pemeliharaan sepatu kulit lebih baik menggunakan semir sepatu kering yang harus disikat untuk memperoleh hasil yang baik, sehingga tidak banyak bahan semir yang tertinggal di permukaan kulit sepatu Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar