Senin, Oktober 05, 2009

Arti Sebuah Reuni

Cukup meriah. Itulah kesan acara Reuni Akbar Alumni SMP Negeri 6 Dahlia Banjarmasin yang berhasil diselenggarakan dengan sukses pada hari Minggu tanggal 27 September 2009, di gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, kemarin. Tanpa taburan artis dan bintang luar, dengan hanya menampilkan artis-artis “lokal” alias siswa-siswi dan guru sendiri, acara berlangsung cukup mengesankan. Tapi kenapa banyak alumnus yang tidak datang?



Kalau dilihat dari jumlah tempat duduk yang diperkirakan mampu menampung sekitar 4.000 undangan, sedangkan masih banyak kursi tersedia yang tampak kosong, kemudian dibandingkan dengan jumlah alumni yang diundang dari angkatan tahun keluar 1964 sampai dengan 2006 dengan rata-rata jumlah kelas masing-masing angkatan 5 kelas saja dan jumlah siswa 30 per kelas, diperkirakan jumlah alumni adalah 6.450 orang, maka ada 2000-an alumnus, ditambah sejumlah bangku kosong, yang tidak datang. Sekali lagi, kenapa tidak datang?



Banyak kemungkinan alasan ketidakhadiran mereka. Sejumlah alumnus sudah tidak berdomisili di Banjarmasin atau Kalimantan Selatan lagi. Bahkan ada beberapa yang tinggal di luar negeri, disebabkan tugas atau mengikuti pasangan hidupnya yang bekerja di sana. Namun yang sangat disayangkan adalah alumnus tidak hadir dengan alasan malas, atau mungkin karena perasaan malu dan rendah diri?


Reuni bukan pertemuan para alumnus sukses saja


Ada kesan reuni adalah pertemuan kembali para alumnus yang sudah sukses dalam kehidupan, baik berumah tangga atau pekerjaan. Mereka yang sudah berhasil menjadi pejabat atau pengusaha sukses dengan bersemangat dieluk-elukan sebagai alumnus yang berhasil, dan dipuji karena telah mengangkat nama harum almamater. Sedangkan mereka yang merasa tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan; “Sudah menikah?”, “Sudah punya anak berapa?”, “Bekerja di mana?”, “Jabatannya apa?”, dan berbagai pertanyaan basa-basi antar teman yang sudah lama tidak bertemu, merasa minder dan malu untuk datang.


Kalau reuni adalah ajang untuk unjuk kesuksesan dalam hidup dan pekerjaan, betapa kasihannya teman-teman yang kebetulan tidak seberuntung itu. Karena mungkin sudah nasibnya harus bekerja sebagai buruh, petani, atau mungkin pedagang keliling. Mereka adalah juga alumnus yang berhak untuk datang dan bertemu dengan teman-teman lamanya yang juga dirindukan.


Sebagai pembangkit motivasi, teman-teman yang sudah sukses barangkali bisa memberikan dorongan semangat, baik berupa pengalaman, atau berupa bantuan nyata sehingga teman-teman lainnya bisa menduplikasi kesuksesannya. Dan kepada teman-teman yang kebetulan merasa “belum sukses”, sebaiknya juga jangan berpikiran sempit, dan merendahkan diri terlalu dalam sampai tidak datang. Siapa tahu, dalam sebuah reuni kita bisa menemukan jalan menuju kesuksesan itu, dari tangan seorang teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Kita semua masih teman, kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar