Rabu, September 16, 2009

Siapakah Lelaki Misterius di Opera Van Java?

Orang misterius ini tiba-tiba menjadi terkenal di televisi, dan banyak orang mengaku-aku sebagai teman, keluarga atau ada hubungan lain dengannya. Demi uang satu juta, mereka rela mengaku-aku mempunyai hubungan dengannya, padahal jelas-jelas orang ini misterius dan tidak diketahui dengan jelas identitas dan keberadaannya. Siapakah dia?


Namanya Pak Bambang, tokoh rekaan di kuis Ramadan Warung Opera Van Java, sebuah acara komedi yang sedang naik daun di stasiun televisi Trans 7. Entah siapa yang memulai – mungkin Sule, atau Aziz Gagap – yang memperkenalkan nama ini, hingga sekarang nama Pak Bambang selalu disebut-sebut dan menjadi pra syarat bagi pemirsa yang ingin ikutan menjawab pertanyaan di kuis itu. Dengan pilihan jawaban yang memang dimudahkan, seorang penebak bisa dengan mudah mendapatkan uang satu juta rupiah setelah berhasil menelepon, dan menyebutkan dengan cepat pertanyaan dari Sule, Azis atau Andre Stinky: Anda apanya Pak Bambang?



Opera Van Java dan styrofoam


Ilustrasi di atas adalah sebagian dari scene program televisi ber-genre komedi situasi Opera Van Java milik stasiun televisi Trans 7. Acara ini disiarkan setiap malam, kecuali sabtu malam, jam 8 malam, dan di bulan puasa ditambah dengan jam siaran menemani pemirsa makan sahur. Acara berbentuk pertunjukan wayang orang yang dimodifikasi sebagai lawakan ini, digawangi oleh Sule (anggota grup lawak SOS), Aziz Gagap, Andre Stinky, Nunung Srimulat, Parto Patrio sebagai dalang atau sutradara, dua orang pesinden, Rina dan Dewi Gita, beserta para bintang tamu lainnya.


Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi atau latar belakang panggung seperti ini sudah lama menjadi andalan beberapa stasiun televisi, seperti acara Ngelaba di TPI, Ekstra Vaganza di Trans TV, dan lain-lain. Namun ada yang berbeda pada Opera Van Java ini, yaitu penggunaan properti panggung berbahan styrofoam yang siap untuk dihancurkan.


Lihatlah gaya Sule atau pemain lainnya, yang menyuruh Aziz Gagap untuk menduduki kursi yang terbuat dari stereoform, yang pasti akan hancur berantakan. Atau pentungan yang patah ketika dipukulkan ke kepala. Gaya yang pernah ngetop di dunia lawakan zamannya Charlie Chaplin ini – waktu itu bahannya bukan dari styrofoam tapi karet, berhasil diangkat kembali oleh Opera Van Java, dan sekarang ditiru oleh banyak acara lawakan di stasiun televisi lainnya.


Selain itu, format cerita yang tidak linier, tapi diselingi dengan “kekacauan-kekacauan” yang menyimpang dari alur cerita, membuat pemirsa menjadi tidak bosan. Jalan cerita dibuat seakan-akan sebuah “latihan” bukan penampilan, menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan “kesalahan”, sehingga penonton pun menjadi lebih santai dan tidak dibebani harus memahami jalan cerita. Penonton benar-benar disuguhi banyolan dan kekonyolan pelawaknya, tidak lagi harus terpaku memahami jalan ceritanya. Betul-betul kocak, santai dan menghibur.


Rating dan facebook


Menurut www.indorating.com acara Opera Van Java menduduki peringkat kedua dalam rating acara televisi ber-genre komedi dengan nilai overall 4,82 berada di bawah Tawa Sutra (ANTV) 5,0, namun di atas di atas Abdel dan Temon (Global TV) 4,0, dan Suami-suami Takut Istri (Trans TV) 3,78.


Rating yang cukup tinggi ini tergambar juga pada dinding facebook Opera Van Java di mana sudah terdaftar 427.783 penggemar. Begitu juga dengan facebooknya Aziz Gagap dengan 21.371 penggemar.


Apakah anda salah seorang penggemar acara komedi Opera Van Java ini? Ada yang perlu menjadi catatan bagi pemirsa, yakni adegan-adegan “kekerasan” dengan pentungan dan sebagainya yang ditampilkan oleh para pelawak di acara ini, sebaiknya jangan ditiru dan dilakukan di rumah, apalagi peralatan yang dipakai bukan terbuat dari styrofoam alias sungguhan.


Dan kepada tim kreatif OVJ dimohonkan kesediaannya memberikan keterangan dalam waktu 2 x 24 jam: siapakah Pak Bambang itu?



Sumber gambar : http://files.myopera.com/robocop48id/blog/operavanjava.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar