Rabu, Mei 13, 2009

Melihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) “Bermain Catur” (Jenderal Tanpa Bentuk)

Inilah beberapa cuplikan syair dari Seni Perang Sun Tzu sebagai ilustrasi bagi Anda:


“Jenderal yang terampil akan membentuk lawannya, sementara ia sendiri tanpa bentuk.”


“Gunakan keteraturan untuk menantikan kekacauan. Gunakan ketenangan untuk menantikan kebisingan, inilah yang dimaksud dengan mengatur hati dan pikiran.”


“Buatlah jalan mereka memutar. Dan pancinglah mereka dengan keuntungan.”



Strategi politik cantik


Tidak ada istilah yang tepat untuk menggambarkan langkah-langkah akhir dari SBY menjelang Pilpres 2009 selain: benar-benar langkah cantik.


Kalau seorang pecatur sudah berhasil memusingkan lawan mainnya, dengan menciptakan pion lawan bayangan, adalah benar-benar sebuah langkah cantik. Lihatlah SBY, yang belum menentukan cawapresnya sendiri, memasukkan pion Menteri Jusuf Kalla (JK) ke dalam “koalisi” PDIP-Gerindra-Hanura, mengobok-oboknya hingga pentolan Hanura, Wiranto, berhasil digandeng JK, dan Mega dibiarkan bertolak punggung dengan Prabowo. Ini benar-benar langkah cantik.


Apakah cukup sampai di situ?


Belum. Sekarang Partai Demokrat (PD) sedang melobi PDIP dan ini berarti berpotensi melemahkan “koalisi” PDIP-Golkar-Gerindra-Hanura sehingga jumlah kursi koalisi akan berkurang di kubu ini. Ini artinya SBY sedang melemahkan lawan bayangannya sendiri, yakni pasangan JK-Wiranto.


Sudah selesai?


Belum. Masih ada Prabowo dengan Partai Gerindra-nya yang masih “menjomblo”. Bisa saja PD segera melancarkan “rayuan maut” ke Gerindra, dan ini berarti skak-mat untuk Megawati.


Sekarang bagaimana dengan Megawati? Kalau PDIP menolak lamaran PD berarti oposisi yang lemah. Menerimanya berarti sebuah kemenangan yang sempurna bagi SBY.



Sumber gambar : http://theblogentrepreneur.com/wp-content/uploads/2008/01/samurai.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar