Minggu, Mei 17, 2009

Melihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) “Bermain Catur” (Master Simultan)

Sabtu kemarin secara resmi ketiga pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2009 mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sesuai urutan waktu pendaftarannya – nomor urut resmi belum ditetapkan – mereka adalah pasangan JK-Win (Jusuf Kalla – Wiranto), Mega-Pro (Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto) dan SBY-Berbudi (Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono).


Yang cukup menarik untuk diperhatikan (sekedar intermeso) adalah singkatan nama-nama mereka. Meskipun tidak ada hubungannya dengan sebuah perusahaan kendaraan bermotor dari Jepang yang menguasai pasar kendaraan roda dua di Indonesia, nama JK-Win dan Mega-Pro, koq seperti nama sepeda motor, ya? Sedangkan nama SBY-Berbudi menyiratkan makna kebaikan namun berkesan memuji diri sendiri.



Budiono Siap laga


Permainan “catur” SBY sekarang seperti pertandingan seorang master catur menghadapi lawan-lawannya secara simultan. Dua papan sedang dihadapi SBY-Berbudi, yakni JK-Win dan Mega-Pro.


Sebagai pion bidak yang berhasil menjadi menteri, Budiono juga bisa berperan sebagai apa saja, gajah yang bijak tapi berkekuatan besar, kuda yang lincah dan sulit diprediksi langkah-langkahnya atau benteng yang kokoh namun bisa menerobos jauh. Sungguh tidak keliru SBY telah memilih Budiono sebagai pasangannya, terlepas dari isu miring yang mengiringinya.


Di masyarakat awam isu neoliberalisme ibarat memutarkan lagu klasik Beethoven di kalangan penyuka dangdut, ngga nyambung. Bagi dunia pengusaha sosok Budiono jelas bukan sosok asing, dan perpaduannya dengan SBY menumbuhkan harapan perbaikan ekonomi Indonesia yang lebih baik setelah SBY berhasil melewati krisis finansial global dengan cukup aman bersamanya sebagai Gubernur Bank Indonesia.



Permainan satu babak?


Lawan tandingnya bukan lawan sembarangan, dan sudah berpengalaman banyak di dunia politik, dan SBY-Berbudi menyadari hal itu. Peluang kemenangan terbuka untuk semua pihak, apalagi sebagian dari 40 persenan suara golput akan ikut kembali dalam Pilpres kalau Daftar Pemilih Tetap (DPT) benar-benar diperbaharui.


Dengan dukungan dari partai-partai politik lainnya sebagai teman koalisi, masing-masing pasangan siap bertarung memenangkan kursi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia di Pilpres pada tanggal 8 Juli 2009 nanti.


Banyak orang meyakini permainan akan berlangsung dua babak. Tetapi apakah salah kalau berharap permainan lebih cepat selesai? Karena agenda pembangunan masih menunggu untuk dilaksanakan. Lumayan waktu dan dana untuk Pilpres putaran kedua dapat diarahkan ke sektor lain yang masih perlu dituntaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar