Kamis, Juli 16, 2009

Waspada! Setelah Flu Babi Menyusul Ebola Babi

Belum hilang rasa khawatir kita dengan penyebaran virus flu babi yang semakin mendunia, sudah ditemukan lagi virus lain yang demen tinggal di tubuh babi, yaitu virus ebola.


Para ilmuwan sudah mengidentifikasi Reston ebolavirus – salah satu anggota grup Ebola yang mematikan dari virus-virus hemorrhagic (menyebabkan pendarahan hebat) – dalam tubuh babi lokal dari Pilipina.


Virus yang tampak seperti sepotong benang yang sedikit menekuk, adalah satu-satunya patogen Ebola yang belum diketahui apakah bisa menyebabkan penyakit bagi manusia. Walaupun begitu, Pusat AS untuk Kontrol dan Pencegahan Penyakit (US Center for Disease Control dan Prevention) di Atlanta menganggapnya sebagai suatu patogen dengan biosafety (sistem pengamanan unsur kimia dan biologi yang berbahaya dan beracun) tingkat 4, yang dikatagorikan paling berbahaya dan penyakit aneh.


Ebola dan virus-virus Marburg yang berhubungan erat, adalah sangat menular, menyebabkan muntah-muntah, diare dan pendarahan dengan angka kematian mencapai 90%. Virus-virus ini berasal dari benua Afrika, yang diduga berasal dari kontak langsung dengan monyet dan kera, meski telah terisolasi dari kelelawar yang tidak menunjukkan gejala apa pun.


Reston ebolavirus
pertama diidentifikasi tahun 1989 di dalam kepiting makanan monyet macaque yang dikirim dari Pilipina untuk riset di Reston, Virginia, AS. Percobaan dilakukan terhadap manusia yang dikembangkan kebal terhadap virus, dan mereka tidak pernah menunjukkan adanya gejala-gejala penyakit.


Peristiwa menjangkitnya virus ebola yang terakhir ditemukan pada bulan Juli 2008 ketika Departemen Pertanian Pilipina menyelidiki “penyakit telinga biru” pada babi-babi, suatu kondisi yang berhubung dengan pernapasan berupa kekurangan oksigen yang menyebabkan telinga babi-babi membiru. Penyelidik-penyelidik mengirim contoh jaringan dan darah kepada Michael McIntosh pada Laboratorium Departemen Pertanian AS yang Mendiagnosa Penyakit Binatang Asing di Pusat Penyakit Binatang Di Plum Island di Greenport, New York.


McIntosh mengatakan bahwa ia dikejutkan oleh penemuan contoh jaringan yang juga tercemar spesies Reston, yang sebelumnya tidak diidentifikasi ada pada babi. Timnya juga menetapkan adanya perpindahan Ebola dari babi ke manusia dengan mengidentifikasi enam pemelihara babi, yang mana darahnya teruji secara positif untuk antibodi terhadap virus, meski tampak tidak ada gejala pada mereka. Manila telah mengumumkan penemuan pendahuluan pada bulan Januari, dan riset McIntosh dipublikasikan di mingguan Science.


McIntosh berkata banyak hal belum diketahui, termasuk bagaimana virus itu ditularkan kepada babi-babi dan apakah mereka menunjukkan gejala-gejala yang bebas dari penyakit telinga biru. Dia mencemaskan bahwa jalan lintasan virus melalui babi-babi bisa menjadikannya bermutasi ke bentuk yang lebih berbahaya. Riset juga meningkatkan kemungkinan kalau babi bisa terinfeksi spesies Ebola yang mematikan. “Seberapa jauh tingkat resikonya? Kita benar-benar tidak mengetahuinya,” katanya, “Fakta bahwa penyakit itu muncul dalam tubuh babi-babi lokal meningkatkan resiko itu."




Sumber :

http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=swine-ebola-discovered




Tidak ada komentar:

Posting Komentar