Minggu, Januari 18, 2009

Isu Hangat: RI Diseru Membentuk Koalisi Melawan Israel

Setelah bergabung dengan beberapa negara bersama-sama mengecam serangan-serangan Israel atas target-target Hamas dan rakyat sipil Palestina di Jalur Gaza, Indonesia sedang dihimbau untuk memulai sebuah "koalisi suka rela" untuk memaksa negara Yahudi itu meninggalkan Palestina.


Berikut beberapa komentar yang dilansir oleh The Jakarta Post (17/01/2009) dari forum pembaca:


Saya mempunyai sebuah gagasan - bagaimana dengan pemboikotan setiap komputer yang menggunakan prosesor Intel. Intel mempunyai riset yang besar dan memproduksi fasilitas-fasilitas di Israel yang berharga milyaran dolar.


Marilah kita menghimbau orang-orang untuk hanya membeli komputer-komputer dengan AMD atau prosesor-prosesor lain, atau meminta pabrik-pabrik komputer untuk menggunakan prosesor yang lain saja. Profit Intel yang sangat besar (US$5 milyar per tahun) berasal dari praktek-praktek monopoli yang mematikan semua pesaingnya dan menguntungkan Israel.


TONY


Kenapa anda tidak menyiapkan koalisi lain untuk permasalahan di Somalia? Ada banyak dari wilayah-wilayah konflik lain di mana Muslims dilibatkan di dalamnya -siapkan sebuah koalisi bagi mereka juga.


PETER LINK


Saya secara penuh mendukung usaha-usaha Indonesia dalam membentuk sebuah "koalisi suka rela". Indonesia dapat melakukan sebuah tindakan yang lebih baik dibanding negara-negara Arab.


ARGUN


Seperti dilaporkan pada tahun lalu bahwa Bush menolak permohonan Israel untuk menyerang Iran. Itu adalah saat di mana Bush sudah mulai melakukan hal yang benar daripada menyeret rakyat Amerika ke dalam konflik Israel. Rakyat Amerika, khususnya para pengabar Injil, harus sadar bahwa ada orang-orang di dalam gerakan neo-konservatif yang menempatkan kepentingan Israel di atas kepentingan Amerika.


Mereka lebih setia kepada Israel dibanding Amerika. Alkitab tidak pernah menyatakan adanya kewajiban orang-orang Kristen untuk mempertahankan Israel. Tempat-tempat suci bagi umat Kristen di Yerusalem selalu terhormat di bawah kekuasaan kekhalifahan Islam Turki, sebelum negara Israel berdiri.


Kepada semua pengabar Injil – jangan pernah percaya propaganda yang menyebutkan konflik di Israel adalah antara Islam dan Kristen. Di sana ada bangsa Palestina yang Muslim dan Kristen bersama-sama berperang melawan Israel. Popular Front for the Liberation of Palestine (Rakyat di Garis Depan untuk Kebebasan Palestina atau PFLP) dipimpin oleh George Habash seorang Kristen Palestina.


BRAD


Saya membaca artikel - adalah menggelikan kalau Indonesia perlu bergabung dengan setiap diplomatik atau embargo militer melawan sebuah negara yang secara teknis tidak dikenali. Itu akan seperti sebuah koalisi melawan Sinterklas. Saya tahu dia tidak ada, tetapi kita bisa memeranginya bagaimanapun caranya. Barangkali anda bisa bergabung denganku dalam perkelahian itu juga – karena ia tidak membawa hadiah yang saya inginkan tahun ini.


Indonesia, saya setuju, perasaan lalai dengan apa yang terjadi di Gaza dan Lebanon. Apa yang anda tidak sadari adalah sebuah negara tidak bisa mendikte politik luar negeri berdasarkan alasan-alasan keagamaan. Untuk mengatakan bahwa kita mendukung suatu negara secara sepihak hanya karena mereka adalah Muslim adalah suatu kesalahan yang serius dalam penilaian saya.


Jika Hitler adalah seorang Muslim, apakah anda akan mendukungnya? Saya tidak akan begitu. Sungguh, perang salib yang terjadi di waktu yang lampau, menyimpulkannya. Kedua belah pihak kehilangan Yerusalem. Solusi itu untuk Gaza adalah sederhana: Bikin perbatasan dan masing-masing pihak membangun sebuah tembok yang besar, tanpa ada kelebihan untuk rumah dan pekarangan orang Israel atau tanah pertaniannya.


ROD


Sydney


Seruan ini hanya tinggal sebuah seruan apabila pemerintah RI tidak menindaklanjutinya. Bagaimana pendapat anda sendiri mengenai seruan ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar