Tebak-tebakan di atas adalah guyonan dari fenomena terakhir yang ditampilkan oleh para politikus kita. Dalam berkampanye mereka menggunakan sarana menyanyi – live dengan alat musik atau berkaraoke – untuk “menghibur” sekaligus menarik dukungan masyarakat.
Sebagai usaha untuk menarik sebanyak-banyaknya konstituen, sah-sah saja. Untuk “menghibur” masyarakat – maaf dari tadi saya menggunakan tanda petik untuk frasa menghibur karena saya tidak merasa terhibur – juga boleh-boleh saja, tapi sebagai sebuah pendidikan politik saya menilainya NOL BESAR.
Kenapa saya mengatakan demikian ? Karena pada saat bersamaan di negeri seberang
Apa yang sudah ditampilkan para politikus kita? Mereka memilih menyanyi karena kata-kata mereka memang sudah tidak bisa dipercaya lagi. Yang mereka sanggup keluarkan dari tenggorokannya hanya serak suara keledai! Bodoh, jelek dan membosankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar