Selasa, Desember 09, 2008

Always Be Vice President


Isyarat dari Ketua DPP Bidang Kepemudaan Partai Golkar, Yorrys Raweyai bahwa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) sudah secara bulat mendukung Pasangan Yudhoyono-Kalla memberikan sedikit gambaran bagaimana kira-kira suara dari Partai Golkar nantinya, walaupun keputusan bakal calon resmi dari Partai Golkar untuk calon presiden dan wakil presiden memang harus melalui mekanisme resmi rapimnas khusus yang digelar setelah pemilu legislatif pada April 2009.




Mimpi panjang calon presiden Golkar


Nama (Partai) Golkar yang menjadi buruk sebagai mesin politik Orde Baru adalah suatu hal yang sulit untuk dilupakan. Walaupun perolehan suara di Pemilu 2004 Golkar berhasil meraih 21,6 % suara sebagai peringkat pertama, tetapi perihal calon presiden adalah hal lain. Seperti halnya kemenangan SBY sebagai presiden yang sangat berbeda jauh dengan perolehan suara Partai Demokrat, partai yang mengusung nama SBY.


Selain faktor sejarah yang kuat, Golkar juga menemui kesulitan mencari figur, yakni figur seorang presiden yang bisa menutupi kenangan sejarah yang buruk Partai Golkar di masa lalu. Hal ini berarti seorang tokoh dengan level di atas SBY, dan sepertinya untuk saat ini tokoh seperti itu tidak ada.

Barangkali Golkar harus puas mendudukkan calonnya di kursi wakil presiden saja untuk beberapa periode pemilu. Paling tidak sampai traumatik terhadap Orde Baru terhapuskan oleh waktu. Mungkin 10, 20 atau 30 tahun lagi. Atau sampai generasi reformasi tidak ada lagi?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar