Sabtu, Desember 13, 2008

Siapakah Wartawan Warga itu?


Menggambarkan sosok wartawan warga pada dasarnya berbicara mengenai fungsi dan peran wartawan warga, dan itu berarti tidak terlepas dari membicarakan fungsi dan peran jurnalisme warga itu sendiri. Sebagai habitat resmi para wartawan warga, penjelasan fungsi dan peran jurnalisme warga sangat menentukan dalam memberikan gambaran sosok, fungsi dan peran seorang wartawan warga.



Berbagai definisi jurnalisme warga


Ada banyak definisi jurnalisme warga yang berhasil ditemukan, namun agar menjadi mudah maka dipaparkan 3 definisi yang mungkin bisa mewakili gambaran jurnalisme warga secara utuh, yakni :


1.Definisi dari Wikipedia


Jurnalisme warga, yang juga dikenal sebagai publik atau jurnalisme partisipasi atau jurnalisme demokratik, adalah tindakan non-profesional yang memainkan peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, penelitian dan penyebaran berita dan informasi," demikian definisi Jurnalisme Warga oleh Shayne Bowman dan Chris Willis dalam laporannya We Media: How Audiences are Shaping the Future of News and Information. Mereka berkata, "Tujuan dari keikutsertaan ini adalah untuk menyajikan berita yang bebas, dapat dipercaya, akurat, meliputi banyak hal dan informasi yang terkait dengan kebutuhan akan demokrasi". Pengertian Jurnalisme Warga – seharusnya Jurnalisme Warganegara sebagai terjemahan dari Citizen Journalism – tidak boleh dikacaukan dengan Jurnalisme Kewarganegaraan (Civic Journalism), yang dipraktekkan oleh wartawan-wartawan profesional. Jurnalisme warga adalah bentuk yang spesifik dari media warga dimana warga berperan sebagai pengguna sekaligus penghasil isi.


2.Definisi dari Ensiklopedi IT


Berita dan komentar dari publik secara luas. Menggunakan situs wiki dan blog-blogs, siapapun dapat memberikan kontribusinya berupa informasi tentang peristiwa yang ada. Juga dikenal sebagai "jurnalisme warga berkolaborasi" (collaborative citizen journalism/CCJ), "media akar rumput" atau "penerbitan pribadi". Konsep di balik jurnalisme warga adalah banyaknya sukarelawan yang membantu untuk memastikan bahwa informasi itu lebih akurat dibanding kalau dilaporkan hanya oleh satu sumber saja.


3.Definisi dari Jay Rousen


Ketika orang-orang yang sebelumnya dikenal sebagai pemirsa media pers mempunyai kekuatan kontrol untuk berbagi informasi satu sama lain sesama pemirsa media pers, maka itulah jurnalisme warga.



Jenis-jenis Jurnalisme Warga


Di internet kita bisa menemui berbagai situs dan blog yang mempunyai berbagai bentuk dan penampilan. Namun dari semua bentuk dan penampilan yang beragam tersebut dapat digolongkan menjadi 6 jenis (Artikel di Online Journalism Review oleh J. D.Lasica, tahun 2003), yaitu:


1. Partisipasi pemirsa, yakni komentar-komentar yang diberikan oleh pengguna yang dihubungkan dengan kisah-kisah berita, blog-blog pribadi, foto-foto atau video dari kamera pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh sebuah komunitas masyarakat)


2. Berita independen dan situs informasi, seperti Consumer Reports dan The Drudge Report.


3. Situs berita yang berdasarkan partisipasi sepenuhnya dari penggunanya, seperti OhmyNews, GroundReport.


4. Situs media yang bersifat kolaborasi dan kontribusi, seperti Slashdot, Kuro5hin, Newsvine dan HumanTimes.


5. Berbagai jenis lainnya yang lebih kecil, seperi mailing lists dan email newsletters.


6. Situs siaran pribadi, seperti situs siaran video KenRadio.



Sedangkan Terry Flew seorang teoris media baru menyatakan bahwa ada 3 unsur kritis atas kebangkitan jurnalisme warga dan media warga, yang bisa menjadi 3 ciri utama jurnalisme warga, yakni:


1.Publikasi yang bersifat terbuka


2.Pengeditan yang bersifat kolaborasi sesama pengguna.


3.Pendistribusian isi.



Siapakah yang disebut wartawan warga?


Setelah menyimak berbagai definisi jurnalisme warga di atas, saya yakin anda sudah memiliki sedikit gambaran bagaimanakah sosok seorang wartawan warga. Namun barangkali masih ada yang bertanya-tanya, apakah saya yang sering membuka situs jurnalisme warga dan memberi komentar-komentar bisa disebut wartawan warga?


Kalau boleh saya menyimpulkan sebuah definisi dari wartawan warga berdasarkan keseluruhan penjelasan sebelumnya tentang jurnalisme warga, maka kesimpulan saya mengenai definisi wartawan warga adalah:


Orang yang bertindak secara non-profesional dan aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, penelitian, dan penyebaran berita dan informasi, dengan tujuan menyajikan berita yang bebas, dapat dipercaya, akurat, meliputi banyak hal dan informasi yang terkait dengan kebutuhan akan demokrasi serta memberikan komentar-komentar atas berita-berita tersebut pada situs-situs jurnalisme warga atau blog-blog.


Namun seorang wartawan warga tidak bisa berdiri sendiri. Karena di dalam sebuah jurnalisme warga terdapat berbagai kegiatan yang memerlukan peran aktif banyak pihak, baik berupa kontribusi tulisan maupun partisipasi memberi komentar – termasuk juga peran administrator, maka wartawan warga adalah merupakan sebuah komunitas bukan individualitas. Dengan kata lain seorang wartawan warga tidak bisa menjalankan peran aktifnya tanpa keberadaan dan peran wartawan warga yang lain.


Kembali ke pertanyaan awal di alenia pertama bagian ini, apakah seseorang yang sering membuka situs jurnalisme warga dan memberikan komentar-komentarnya bisa disebut wartawan warga?


Apabila kita mengembalikan ke definisi wartawan warga di atas, maka yang bersangkutan masih belum bisa disebut seorang wartawan warga secara utuh, dikarenakan dia baru menjalankan peran sebagai partisipator dengan memberikan komentar-komentar atas tulisan-tulisan. Peran wartawan warganya akan lengkap apabila dia juga berperan sebagai konstributor yang ikut menyumbangkan tulisan-tulisan. Artinya apabila seseorang secara aktif menyumbangkan tulisan-tulisannya ke situs jurnalisme warga dan juga memberikan komentar-komentar, maka dia secara lengkap bisa disebut sebagai seorang wartawan warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar