Senin, September 01, 2008

BBM : Naik, Nggak, Naik, Nggak, Naik …

Pernah dimuat di Wikimu pada Kanal Opini, Selasa 06-05-2008 09:52:59


Siapa saja yang jadi presiden pada hari ini pasti akan bingung, apakah akan menaikkan harga minyak di dalam negeri atau tidak. Bila harga minyak di dalam negeri dinaikkan, berarti akan menambah beban ekonomi bagi masyarakat luas, dan ini berarti keputusan yang tidak populer, tetapi apabila tidak dinaikkan berarti beban APBN akan bertambah karena harus menambah subsidi karena harga minyak dunia terus naik. Jadilah sampai hari ini (mungkin) pemerintah kita terus menghitung kancing baju, naik, ngga, naik, ngga, naik (juga akhirnya), ......

Masyarakat harus mulai mempersiapkan diri

Kita sebagai masyarakat pengguna BBM memang harus mempersiapkan diri apabila harga minyak memang harus naik. Strategi-strategi penghematan harus sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Menghitung ulang anggaran rumah tangga atau perusahaan juga jangan dilupakan. Tidak ada salahnya kita mulai berpikir kritis dan hati-hati terhadap diri sendiri (jangan hanya bisa kritis terhadap orang lain).

Pertambahan biaya transportasi bulanan, berarti akan ada pengurangan dari pos biaya yang lain. Pengaturan pos mana yang akan dikorbankan atau mengalami penurunan anggaran harus betul-betul diperhatikan. Jangan sampai terjadi kesalahan perencanaan mengakibatkan kesulitan anggaran sebelum tanggal gajian tiba.

Selain kesiapan anggaran, masyarakat juga harus mempersiapkan mental menghadapi kenaikan BBM kali ini. Kenaikan harga barang sudah lebih dulu terjadi, dan kemudian akan diikuti oleh kenaikan harga BBM nantinya, harus ditanggapi dengan kepala dingin dan perasaan yang tenang. Sebagian masyarakat kelas bawah dan tidak berpunya, barangkali sudah biasa menghadapi kesulitan hidup dan tidak akan peduli lagi berapa pun kenaikan harga BBM yang akan terjadi. Tetapi bagi kalangan atas (pemilik perusahaan, pemilik pabrik) dan juga kelas menengah ke bawah (manager kelas menengah, PNS, karyawan swasta, sampai buruh) kenaikan harga BBM kali ini tentu akan cukup memukul. Bagi pemilik perusahaan dan pabrik berarti akan terjadi kenaikan cost sebagai biaya produksi, yang berakibat kenaikan harga pokok produksi dan akhirnya penjualan yang menurun. Sedangkan bagi karyawan dan buruh, kenaikan harga BBM berarti akan terjadi peningkatan biaya hidup, apalagi kalau diikuti juga oleh kenaikan harga barang, Hal ini sama artinya dengan pukulan kanan kiri yang tidak bisa dielakkan. Nah, daripada harus terjatuh knock out setelah dipukul, lebih baik mengencangkan perut menahan pukulan. Bagaimanapun masih ada harapan hidup walaupun tetap kalah dengan hitungan angka, yang penting masih selamat.

Pemerintah jangan berdiam diri

Segala akibat yang mungkin terjadi apabila kenaikan harga BBM diberlakukan seharusnya sudah dapat diperkirakan oleh pemerintah. Kenaikan harga barang yang akan terjadi jangan sampai diperburuk oleh distribusinya yang jelek. Sudah seharusnya pemerintah melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) ikut mengatur pendistribusian barang kebutuhan pokok masyarakat. Jangan sampai para spekulan semakin berkuasa dan mengatur permainan, sehingga pada akhirnya masyarakat yang dirugikan karena barang kebutuhan pokok akan sulit didapat. Sudah mahal lagi sulit mencarinya. Seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Bulog sebagai pengatur distribusi bukan pencari untung

Pengaturan dari pihak pemerintah bisa dilakukan dengan cara memberdayakan Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan lebih terarah. Harus ada konsolidasi di dalam Bulog agar kejadian-kejadian buruk di masa lalu tidak terulang lagi. Jadikan lembaga ini sebagai lembaga bantuan bagi rakyat banyak, yang bertugas menjaga kestabilan harga dan stok barang kebutuhan pokok masyarakat. Jangan sampai Bulog menjadi perpanjangan tangan para spekulan atau bahkan menjadi spekulan itu sendiri.

Pesan terakhir dari rakyat jelata

Wahai, pemerintah dan para pengatur kebijakan. Jangan hanya bisa menaikkan harga BBM saja, tapi pikirkan juga akibatnya yang pasti terjadi, yaitu kenaikan harga barang. Tolonglah rakyatmu ini dijaga dari serigala-serigala jahat yang bernama spekulan-spekulan. Kami ini sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar