Jumat, September 05, 2008

Tips Manajemen : Bekerja Menyenangkan Seirama Budaya Kerja


Pernah tayang di Wikimu pada Kanal Gaya Hidup, Sabtu 09-08-2008 17:47:26

Setiap perusahaan memiliki budaya kerjanya sendiri-sendiri. Budaya kerja adalah suatu semangat tidak terlihat yang mengikat semua individu di dalam perusahaan untuk selalu bergerak dan bekerja sesuai dengan irama budaya kerja itu. Budaya kerja yang khas dari sebuah perusahaan akan menjadikan perusahaan itu tampak berbeda dari perusahaan lainnya, walaupun bergerak di bidang usaha yang sama.

Lahirnya budaya kerja

Budaya kerja di sebuah perusahaan tidak diciptakan oleh pemiliknya atau siapa pun di perusahaan itu. Munculnya budaya kerja merupakan hasil perpaduan dari semangat kerja semua invidu di perusahaan dengan dipengaruhi oleh semangat terbesar dan terkuat dari salah satu individu di perusahaan itu. Semangat terkuat itu pada umumnya merupakan semangat kerja pemilik atau pemimpin perusahaan. Semangat terkuat itu akan mempengaruhi dan menggerakkan semangat dari individu lainnya, lalu kemudian menyatukannya dalam satu irama kerja yang sama, maka terlahirlah budaya kerja.

Budaya kerja itu kemudian dalam perkembangannya akan menjadi lebih mapan, sehingga akan menulari seluruh cabang atau perwakilan usaha, bahkan bisa juga menulari relasi-relasi usaha dan agen-agen. Budaya kerja yang sudah mapan dan berakar akan sulit untuk digoyahkan, apalagi dihilangkan. Sehingga setiap individu di sebuah perusahaan yang mempunyai budaya kerja yang mapan akan sulit untuk melepaskan diri dari perusahaan itu atau pun sebagai mata rantai kerjanya.

Jangan melawan budaya kerja

Pegawai atau manajer yang baru bekerja di dalam sebuah perusahaan yang memiliki budaya kerja yang mapan dan mencoba untuk melawan budaya kerja yang sudah mapan tersebut, maka dia akan bisa mengalami keterkucilan, kendala adaptasi, hambatan-hambatan dalam pekerjaan atau bahkan dia bisa dikeluarkan atau berhenti dengan sendirinya. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Sekarang kita mengambil analogi berupa sebuah orkestra (kelompok musik dengan banyak orang dan berbagai macam alat musik). Seandainya ada salah satu pemain yang melawan panduan dirigennya (pemandu musik), apakah yang akan terjadi? Tentu saja lagu yang sedang dimainkan orkestra tersebut akan kacau iramanya. Tidak enak didengar dan menyakitkan telinga. Dan bagaimana kira-kira nasib si pemain yang membangkang tadi? Ya, kemungkinan besar akan dikeluarkan dari kelompok musik tadi.

Bekerjalah dengan hati

Untuk bisa mengetahui apa dan bagaimana budaya kerja di sebuah perusahaan tidak bisa dilakukan dengan pengamatan inderawi semata disebabkan budaya kerja adalah sesuatu yang abstrak. Sebagai perpaduan dari semangat-semangat setiap individu di perusahaan, maka keberadaan budaya kerja hanya bisa dirasakan.

Kalau Anda adalah seorang karyawan atau manajer yang baru masuk bekerja di sebuah perusahaan hendaknya bisa membuka mata hatinya selama bekerja. Tangkaplah dengan perasaan irama kerja yang terjadi di perusahaan tersebut. Amatilah bagaimana setiap individu di perusahaan tersebut memainkan peranannya di dalam perusahaan dan juga interaksi-interaksi yang terjadi. Ikuti irama kerja yang berlangsung sepanjang waktu dalam setiap harinya, kemudian mainkan irama kerja Anda sendiri secara perlahan sambil disesuaikan dengan irama kerja yang sudah ada. Ketika Anda sudah merasakan kenyamanan dan kesesuaian dengan irama kerja yang ada, berarti Anda sudah bisa mengikuti budaya kerja di perusahaan tersebut.

Budaya yang buruk

Di dalam sebuah perusahaan kadang-kadang terdapat juga unsur-unsur budaya yang buruk, seperti saling menjatuhkan antar karyawan, bawahan menjilat atasan atau saling bersaing dalam hal materi dan lain sebagainya. Unsur-unsur budaya yang buruk ini dalam skala kecil - dilakukan oleh sedikit orang - barangkali tidak akan berpengaruh terhadap budaya kerja secara keseluruhan di dalam perusahaan tersebut. Namun apabila dibiarkan dan terus dilakukan bisa saja akan mencemari keseluruhan budaya kerja di perusahaan dan pada akhirnya bisa menghancurkan perusahaan itu sendiri.

Anda sebagai karyawan atau manajer di perusahaan yang terdapat unsur-unsur budaya buruk seperti tersebut di atas, sebaiknya mengambil langkah antisipatif sambil berupaya memperbaiki keadaan. Seandainya upaya Anda untuk memperbaiki keadaan buruk tersebut tidak membuahkan hasil, maka Anda harus bersiap diri akan kemungkinan yang bisa terjadi. Dalam skala kecil barangkali tidak akan mempengaruhi Anda, tapi bila unsur-unsur budaya buruk tersebut sampai mengalahkan budaya kerja itu sendiri, Anda perlu bersiap-siap untuk angkat kaki. Kecuali Anda berusaha menyesuaikan diri, maka silakan tetap bertahan bekerja di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar