Senin, September 01, 2008

Kala BBM akan Naik, Spekulan Mendelik, Penimbunan Pun Jadi Asyik

Pernah dimuat di Wikimu pada Kanal Peristiwa, Sabtu 10-05-2008 10:55:20

Indonesia memang unik, kalau tidak bisa dibilang antik. Ketika pemerintah berencana harga BBM dinaikkan, spekulan dadakan pun bermunculan, dari yang kecil eceran sampai bos berdasi bermodal milyaran. Dari rakyat kecil yang pakai uang pinjaman sampai pejabat yang menggunakan duit anggaran. Aduh .....

Ada lagi yang bikin panik bagi orang kebanyakan, ketika baru direncanakan akan ada kenaikan, BBM sudah hilang dari peredaran. Ini sudah pasti, karena BBM sudah ditabung di sana-sini, sebagai persiapan kenaikan harga BBM bila jadi, maka keuntungan di tangan sudahlah pasti. Tapi yang bikin kesal hati, kalau beli BBM harus ngantri, apalagi saat siang terik matahari. Huh, spekulan tak tau diuntung (plus sumpah serapah lainnya)!

Masih ada yang lebih unik kala BBM akan naik, harga barang-barang ikutan ditarix jabrix, alias naik ngga balik-balik. Harga bawang se-ons jadi kaya kiloan, harga daging yang sudah ngga terbeli semakin ngga bisa dikali. Kata pedagang hal ini karena naik ongkos angkutan, dan supir khan juga butuh pendapatan tambahan buat menutup biaya bulanan karena harga barang mengalami kenaikan. Hah, tambah marah.

Tapi ada lagi yang paling antik dan tidak terjadi di negara mana pun, pemerintah kita tidak bertindak apa pun, pejabat-pejabatnya seperti asyik menonton sambil menganalisa seperti orang tidak tau menahu, atau memang banyak pejabatnya sudah asyik sendiri dalam upaya mengais rezeki, mengambil kesempatan bersunyi-sunyi, kapan lagi ada kejadian seperti ini, mumpung tawaran di sana-sini dari spekulan kelas berdasi yang menjanjikan kentungan berlipat kali. Heh, bikin orang meradang tapi mulut ngga bisa bilang.

Sekarang tinggal satu harapan, yaitu ada tindakan dari aparat kepolisian atau pejabat Departemen Perdagangan, yang masih ada nurani kerakyatan, untuk segera mengatasi keadaan. Juga kepada Bapak Presiden tercinta, apa belum ada laporan dari aparat Bapak yang setia, bahwa rakyat sudah menderita sebelum BBM benar-benar dinaikkan harga. Kami rakyat jelata, hanya punya kekuatan jiwa dan doa semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar