Pernah tayang di Wikimu pada Kanal Gaya Hidup, Rabu 20-08-2008 13:54:19
Hari Selasa kemarin, sehari setelah libur tujuh belasan, saya tidak menerima koran pagi seperti biasanya. Loper koran dari agen langganan saya yang biasanya datang pagi-pagi sekali, ternyata hari itu tidak nongol-nongol batang lehernya. Ada apa?
Tunggu punya tunggu, si loper tidak muncul-muncul juga, sambil berangkat kerja saya akhirnya membeli koran di luaran. Sore harinya, sepulang kantor, saya hubungi agennya (saya tidak menelepon pagi-pagi karena berharap masih akan diantar siangan, kalau-kalau si loper yang biasa bertugas sedang ada halangan). Saya tanyakan kepada petugas dari agen tersebut, kenapa loper tidak nongol mengantar koran ke rumah saya hari ini ? Si petugas minta maaf dan bilang dia salah menulis nama pelanggan penerima untuk koran tersebut. Dan lucunya si loper yang “tidak begitu pintar” tetap saja mengantar koran itu ke rumah pelanggan yang sebetulnya sudah didatanginya sebelumnya. Dan yang lebih lucunya lagi si pelanggan yang seharusnya “cukup pintar” untuk tidak menerima koran yang sama di hari yang sama itu adalah tetangga saya sendiri yang rumahnya persis di sebelah rumah saya !
Tapi saya tidak mau meributkan masalah kecil seperti itu. Saya hanya berpesan kepada si petugas agar dia bisa berkoordinasi dengan lopernya. Kejadian seperti ini tidak akan terjadi seandainya si loper melaporkan kepada petugas bahwa nama pelanggan yang akan didatanginya sudah menerima korannya hari itu.
Cerita ini mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita. Bahwa kebaikan yang kita terima bisa jadi adalah kemalangan bagi orang lain. Seperti tetangga sebelah rumah saya yang pagi hari itu sempat bercerita dengan senang kepada mertua saya bahwa dia diantari koran dua kali hari itu. Sehingga dia masih punya satu koran lagi, karena koran yang satunya dibawa anaknya berangkat ke kantor. Dan itu adalah koran saya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar