Senin, September 01, 2008

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hari Menyedihkan


Pernah tayang di Wikimu pada Kanal Peristiwa, Kamis 05-06-2008 08:20:45


Satu lagi yang diperingati oleh kita sebagai hari peringatan yang menyedihkan - setelah kemarin memperingati Hari Kelahiran Pancasila, yaitu Hari Peringatan Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni 2008 ini. Tak ada suka cita pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini karena yang diperingati sudah sedemikian rusak keadaannya. Semakin sempit ruang tinggal kita yang betul-betul nyaman dan aman.

Lingkungan hidup adalah rumah besar kita

Bumi yang ditinggali oleh kita, manusia dan seluruh makhluk hidup di atasnya, adalah sebuah bola bundar yang satu-satunya di alam semesta ini diketahui memiliki kehidupan dan bisa dihuni oleh makhluk hidup. Jangan kita berkhayal bahwa di langit sana ada planet lain yang bisa menjadi tempat hidup apabila bumi ini semakin parah kondisinya. Khayalan seperti itu hanya akan semakin melenakan kita dan melupakan usaha untuk memperbaiki kondisi bumi ini.

Lingkungan hidup adalah wilayah bumi yang dihuni oleh berbagai kelompok makhluk hidup yang terkait dalam satu mata rantai kehidupan atau ekosistem. Dimanapun kita berada tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan lingkungan hidup di sekitar kita. Hutan di Asia, laut di Eropa, padang pasir di Afrika atau gunung di Amerika dengan segenap mahkluk hidupnya adalah satu rangkaian lingkungan hidup yang saling terkait. Globalisasi sebenarnya bukan hal baru bagi alam ini karena sudah dikenal sejak awal bumi diciptakan.

Kegiatan yang dilakukan manusia di Eropa dan berdampak terhadap lingkungan hidup di sana akan dirasakan juga dampaknya oleh manusia dan makhluk hidup lainnya di Asia, Amerika atau di belahan bumi lainnya. Bumi ini adalah satu tanah, satu air dan udara. Kegiatan merusak alam lingkungan hidup oleh manusia di satu tempat di bumi akan dirasakan akibatnya oleh seluruh umat manusia dan lingkungan hidup lain di bumi. Pemanasan global, angina kencang yang ganas, bencana seperti tsunami, air pasang laut yang semakin meningkat dan berbagai bencana lainnya adalah buktinya. Berarti tugas untuk menjaga lingkungan hidup adalah kewajiban seluruh umat manusia di dunia.

Mari kita turut menjaga lingkungan hidup

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk turut serta menjaga lingkungan hidup. Lingkungan hidup terkecil dan dalam jangkauan kita adalah lingkungan hidup di sekitar rumah kita dan di kota kita. Kebiasaan baik dalam menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan - termasuk tidak membuang puntung rokok dan bekas permen karet, serta tidak melemparkan sampah dari kendaraan ke jalan - tidak di sembarang tempat. Masih banyak ditemui di kota-kota besar nan cantik sungai-sungai dan selokan penuh sampah. Sepertinya kesadaran warga tidak tergugah oleh banjir yang datang tiap tahun.

Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pada hari-hari tertentu - paling tidak - turut mengurangi pertambahan jumlah emisi gas buang di udara. Gas CO dan CO2 adalah hasil pembakaran yang berbahaya apabila kadarnya sudah melebihi ambang batas seperti sekarang. Racun-racun ini tidak akan pergi ke luar angkasa bumi karena adanya gaya tarik grafitasi, tapi akan kembali kepada kita melalui pernafasan. Racun yang dihirup oleh nafas kita akan bereaksi di dalam darah dan mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Yang dikuatirkan adalah apabila kita menghirup racun-racun itu dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus, maka akan bisa mengakibatkan terjadinya mutasi sel dan gen. Apakah bisa dibayangkan akibat dari semua itu, seperti misalnya perubahan perilaku manusia atau mungkin perubahan fisik kita ? Ataukah suatu saat fisik kita mungkin akan seperti makhluk alien seperti khayalan kita itu ? (Semoga Allah menjauhkan kita dari hal yang seperti itu, Amin)

Pemerintah punya andil terbesar

Kerusakan lingkungan hidup terjadi karena kesalahan manusianya. Eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan secara besar-besaran dan cepat, sedangkan pemeliharaannya sangat lamban, menjadikan kerusakan lingkungan hidup juga berjalan sangat cepat dan drastis. Hutan hijau sebagai paru-paru dunia dengan secara cepat hilang dari gambaran peta satelit. Wilayah-wilayah yang dulunya hijau ternyata sudah berwarna coklat dan abu-abu. Kemana hutan-hutan itu ? Jadi rumah kitakah ? Atau sudah disulap menjadi meubel yang menghias ruang tamu kita ?

Pemanfaatan sumber daya alam seharusnya diiringi dengan upaya perbaikannya. Hutan masih bisa ditanam kembali. Asalkan pembabatannya dilakukan secara berkala dan bertahap dan diselingi dengan penanamannya, mungkin tingkat kerusakan bisa dikurangi. Tetapi pada kenyataannya, hutan yang hilang lebih besar dan cepat dibanding yang ditanami dan tumbuh.

Pertanyaan kita bersama adalah kemana pemerintah yang bertugas memberi ijin dan mengawasi penggunaan dan pemanfaatan sumber daya alam ? Apakah aparat-aparat itu tidur dan melewatkan kejadian pengrusakan yang terus berlangsung di depan mata ? Undang-undang dan peraturannya sudah dibikin dan aparatnya suda disiapkan, tetapi kenapa menjadi tidak berguna dan kerusakan lingkungan hidup masih terus berlangsung ?

Untuk menjadi catatan bagi pembaca : Tidak ada seorang presiden pun di Indonesia (mungkin juga di dunia) yang betul-betul peduli terhadap lingkungan hidup ! Buktinya ? Hutan di Indonesia semakin habis, terumbu karang semakin rusak, polusi udara semakin meningkat, dan hewan-hewan langka semakin langka !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar