Jumat, September 05, 2008

Politisi Cap “Plin-Plan”


Pernah tayang di Wikimu pada Kanal Opini, Jumat 08-08-2008 07:34:47

Secara umum plin-plan bermakna sikap ragu akan suatu pilihan sehingga berubah-ubah dan berpindah-pindah dari satu pilihan ke pilihan yang lain, dan juga bisa bermakna adanya sifat ambigu (Bahasa Inggris : ambiguous artinya mendua) di dalam memandang suatu permasalahan sehingga tidak bisa dengan tegas menentukan benar dan salahnya. Apabila ada definisi lain yang lebih benar menurut Wikimuers, silakan dikoreksi, deh.



Cap "Plin-Plan"

Seringkali orang dengan mudahnya memberi cap "Plin-Plan" kepada orang lain, setelah mendengar bahwa orang tersebut mengambil keputusan atau mengambil sikap yang berbeda dari sebelumnya atau dengan kata lain berubah sikap atau pilihan. Banyak orang beranggapan bahwa perubahan sikap atau pilihan seperti itu salah, inkonsisten, tidak tetap pendirian dan patut dicurigai pasti ada "apa-apanya".

Ada beberapa orang tokoh nasional - umumnya politikus - yang sudah dicap "Plin-Plan" oleh media dan hal tersebut diamini oleh masyarakat. Tapi benar ngga, sih mereka plin-plan dan pantas dicap seperti itu ?



Kenapa bisa plin-plan ?

Menurut sebab-musababnya, maka sifat ragu adalah faktor utama yang menjadikan seseorang plin-plan. Keraguan seseoang atas suatu pilihan - bisa berupa suatu benda materi atau pendapat (idea) - bisa disebabkan kurangnya pengetahuan akan pilihan-pilihan itu, ketakutan akan resiko atau konsekuensi yang akan dihadapi, atau mungkin juga karena tidak bisa menentukan dengan tepat perbedaan dari objek-objek yang harus dipilih. Keraguan itulah yang menyebabkan seseorang bingung untuk memilih di antara beberapa pilihan. Dan apabila keraguan tersebut mengakibatkan perubahan-perubahan pilihan, maka itulah yang disebut dengan plin-plan.

Sedangkan menurut prosesnya, sikap plin-plan bisa terjadi dalam interval waktu yang singkat atau lama di antara dua pilihan sikap atau tindakan yang diambil. Yang sering terjadi dan cukup menyebalkan adalah apabila kita menyaksikan orang yang berpindah-pindah dari suatu pilihan ke pilihan yang lain (baik berupa pendapat atau sesuatu objek) dalam waktu yang singkat. Mungkin Wikimuers pernah mengalaminya ketika anak atau orang-orang dekat lainnya yang ketika ditanya, "Mau makan apa ?" saat seorang pelayan rumah makan menanyakan makanan pilihan kita, menjawab dengan plin-plan, mau "ini" kemudian mau "itu" secara berganti-ganti tanpa bisa memutuskan yang mana.

Tapi bagaimanakah kalau perubahan suatu pilihan bukan karena keraguan tetapi disebabkan kesadaran yang baru muncul belakangan ? Apakah itu tetap bisa disebut plin-plan ?

Contohnya adalah orang yang bertobat dari suatu kesalahan atau dosa. Dengan penuh kesadaran seseorang yang bertobat akan meninggalkan semua perbuatannya yang salah dan memilih untuk berbuat benar. Dia tidak akan disebut orang yang plin-plan tapi akan disebut orang yang tersadar atau menyadari semua kesalahannya.

Sehubungan dengan hal tersebut, bagaimanakah pendapat Wikimuers dengan sikap seorang presiden, yang dulu pernah mencopot menterinya yang diduga terlibat korupsi, namun sekarang tidak berani melakukan hal yang sama ? Apakah akan disebut orang yang plin-plan atau orang yang tersadar? Bisa jadi, kan si presiden menyadari bahwa tindakannya di masa yang lalu itu ternyata membawa implikasi politik yang jelek bagi dirinya. Dan sekarang dia mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan menteri-menterinya yang diduga terlibat korupsi tersebut demi sebuah kepentingan politik.

Barangkali kita memang harus meredefinisi plin-plan itu sendiri, sehingga tidak ada lagi nantinya sebutan politisi cap "Plin-Plan" tetapi diganti dengan sebutan politisi yang sadar politik.

Atau kita memang tidak tahu bahwa ternyata setan penggoda manusia berkata dengan kesal ketika melihat seorang manusia pendosa yang sudah bertobat : "Plin-plan, lu !"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar